Rabu, 28 April 2010

PENYEBAB KEGAGALAN DIET

Beberapa alasan utama kenapa orang gagal dengan program diet mereka:

1. Selalu menunda (procrastinate)
"Saya akan mulai turun berat badan hari senin" atau "saya akan mulai kalau anak saya sudah besar" atau "saya akan mulai kalau semua keadaan sudah mendukung" adalah hanya beberapa contoh alasan penundaan. Faktanya adalah tidak akan pernah ada waktu yang tepat untuk memulai! Kalau anda selalu beralasan seperti itu anda tidak akan pernah sukses dengan program anda. Waktu terbaik untuk memulai adalah sekarang!
2. Berada dalam lingkungan yang tidak mendukung
Meskipun ini bukan menjadi penyebab utama, tapi sangat berpengaruh. Jika anda adalah seorang ibu rumah tangga yang selalu berkumpul dengan komunitas yang isinya adalah orang-orang yang tidak mempedulikan kesehatan dan penampilan mereka, peluang anda untuk tergoda saat menjalankan program anda sangat besar. Pilih lingkungan tempat anda bergaul dengan hati-hati.
3. Tidak ada dukungan dari orang terdekat
Sebagian besar penurunan berat badan yang sukses adalah karena adanya dukungan orang terdekat anda, baik itu suami, istri atau anak anda. Bisa juga pacar anda atau sahabat anda. Tapi sekali lagi semua ini kembali ke diri anda.
4. Tidak ada komitmen yang kuat
Anda tidak bisa memulai diet anda dengan setengah hati. Komitmen untuk menyelesaikan program anda adalah sangat penting atau anda akan mengalami yang namanya diet yo-yo atau turun kemudian naik lagi. Jadi kalau anda masih setengah hati mau turun berat badan, sebaiknya anda tidak usah memulai sama sekali.
5. Memilih cara yang salah untuk program diet anda
Ini merupakan salah satu faktor terbesar yang menyebabkan kegagalan diet. Kalau anda tidak tahu cara yang benar untuk menurunkan berat badan dan mengikuti cara yang salah, anda akan dipastikan akan menemui kekecewaan yang nantinya justru membuat komitmen dan motivasi anda semakin melemah. Bukan hanya itu saja, anda dapat saja membahayakan kesehatan anda.
SUMBER: RINALDY LAMANO

Selasa, 27 April 2010

MEMPERBAIKI POLA MAKAN

Memperbaiki pola makan adalah salah satu rahasia terbesar untuk mengontrol berat badan anda secara permanen. Banyak orang mencoba untuk menurunkan berat badan dengan cara seperti akupunktur, sedot lemak, diet, olahraga berat, dsb, tapi mereka tidak merubah kebiasaan buruk mereka.

Nah, sekarang bayangkan jika anda telah turun berat badan dengan cara apapun itu, tapi anda tetap dengan kebiasaan lama anda seperti ngemil, makan terlalu banyak gorengan, minum soda, makan makanan yang mengandung lemak tinggi, dsb, pastinya berat badan anda akan naik lagi kan? Sebagian yang tidak mengerti akan hal ini akan menyalahkan program penurunan berat badan yang dijalankannya. Mereka mengatakan kalau percuma nyoba turun berat badan pakai cara ini dan itu, tapi hasilnya ya naik lagi. Padahal penyebab naik lagi ya diri kita sendiri.

Tips dan Panduan Dalam Memperbaiki Pola Makan Anda :

1. Kurangi karbohidrat yang buruk seperti roti, nasi, mie, kentang, pasta. Anda bisa perbanyak dengan karbohidrat yang baik yang biasanya terdapat dalam sayur-sayuran. Kurangi juga racun putih antara lain gula, garam yang biasanya banyak terdapat dalam makanan cepat saji dan cemilan. Ingin tau efek samping yang ditimbulkan oleh karbohidrat yang terlalu banyak?? Klik DI SINI.
2. Perbanyak makan sayuran dan buah-buahan.
3. Konsumsi protein yang cukup. Protein akan membuat anda kenyang lebih lama. Berbeda dengan karbohidrat, semakin banyak anda konsumsi, semakin cepat anda lapar. Protein terbaik berasal dari nabati seperti tahu dan tempe. Putih telur juga sumber protein yang baik. Jika anda suka makan daging, yang terbaik adalah daging ayam (bagian dada), dan ikan. Daging sapi kurang baik untuk anda karena badan anda akan membutuhkan banyak energi untuk mengolahnya yang membuat anda merasa mudah lelah. Bandingkan perbedaan tingkat energi anda setelah makan steak dengan makan salad!
4. Minum air putih yang cukup. Sekitar 8-12 gelas per hari. Kurangi minuman bersoda atau yang mengandung kadar gula yang tinggi.

Tentunya untuk merubah pola makan anda perlu perjuangan. Jika anda melakukan panduan diatas selama minimum 21 hari, tanpa anda sadari, anda akan memiliki pola atau habit yang baru. Dan pola yang baru ini akan lebih mudah anda pertahankan karena sudah menjadi kebiasaan anda (sama halnya dengan anda sikat gigi tiap hari).

Di company kami, kami memberikan seorang personal trainer kepada setiap orang yang memulai dengan program penurunan berat badannya. Personal trainer ini akan membimbing, memonitor, dan memberikan anda dukungan dan motivasi dalam program penurunan berat badan anda. Setiap orang yang sedang dalam proses penurunan berat badan akan membutuhkan seorang mentor atau guru untuk menjaga mereka tetap on-track dengan programnya.

Sumber :Rinaldy Lamano

MITOS SEPUTAR BERAT BADAN

Kalau masalah penurunan berat badan, kita akan banyak mendengar mitos yang kita bahkan tidak tahu kebenarannya.
Berikut ini beberapa mitos yang sering kita dengar sehari-hari, dan bagaimana anda dapat menyikapinya.

MITOS 1: Minum air putih / air dingin terlalu banyak membuat gemuk.

Yang satu ini benar-benar hanya mitos. Kembali lagi ke newsletter anda sebelumnya mengenai kenapa kita naik berat badan, anda sudah tahu kita akan naik berat badan kalau total kalori yang kita konsumsi lebih besar dari total kalori yang dibakar badan kita. Nah, yang anda perlu tahu, air putih itu tidak ada kalorinya alias 0 (NOL). Jadi intinya air putih tidak akan membuat anda gemuk. Anda bahkan membutuhkan antara 8-12 gelas air puith per hari untuk kesehatan dan fungsi tubuh yang optimal.

MITOS 2: Saya Keturunan Gemuk

Kata-kata ini ada benarnya tapi juga bisa dibilang kurang tepat. Benar karena anda mewarisi gen dari kedua orang tua anda. Gen ini menentukan apakah anda tipe orang yang mudah gemuk atau tidak. Kurang tepat karena ini bukan penyebab utama anda gemuk.
Anda gemuk pada dasarnya sebagian besar disebabkan karena kebiasaan yang diturunkan. Misalnya ayah dan ibu anda suka makan makanan yang bersantan, dan masakannya selalu bersantan dan berlemak atau berkalori tinggi. Otomatis apa yang tersedia di meja makan untuk satu keluarga tentunya akan anda makan juga sebagai anggota keluarga. Otomatis, anda sering lihat satu keluarga yang ayah, ibu dan anak-anaknya gemuk semua. Sebetulnya itu tidak perlu terjadi kalau anda bisa mengatur pola makan anda dengan benar dan memiliki aktifitas yang cukup. (Jadi jangan berdalih kalau anda gemuk karena keturunan ya....) karena pada intinya anda yang memilih apa yang anda makan.

MITOS 3: Makan malam bikin gemuk

Makan malam tidak akan membuat anda gemuk kalau anda tepat waktu makannya. Normalnya anda bisa makan malam antara jam 18.00 - 19.00. Yang membuat anda lebih mudah gemuk adalah kalau ada tukang nasi goreng tek-tek lewat jam 11 malam, kemudian anda beli, dan setelah makan anda ngantuk dan langsung tidur. Otomatis Badan anda akan mengubah kelebihan kalori tersebut menjadi persediaan lemak.

MITOS 4: Saya akan turun berat badan kalau mengurangi makan / tidak makan.

Ini adalah sesuatu yang kurang tepat.
Benar, untuk menurunkan berat badan, anda harus mengurangi jumlah kalori yang masuk, atau dengan kata lain, kalori yang masuk harus lebih kecil dibanding kalori yang dibakar. Masalahnya adalah kalau anda mengurangi makan atau kalori yang masuk, otomatis anda juga mengurangi kebutuhan gizi yang dibutuhkan badan anda. Yang terjadi justru sebaliknya, badan anda akan memperlambat metabolismenya, anda akan semakin sulit turun berat badan, dan kalaupun anda turun berat badan, berat anda akan naik lagi seperti semula atau bahkan lebih berat.

Jadi yang anda perlukan adalah nutrisi yang memberikan tubuh anda nutrisi yang lengkap dan seimbang, yang memenuhi semua kebutuhan anda sehari-hari tapi dengan kalori yang rendah. Hal ini adalah sesuatu yang mustahil di kehidupan saat ini yang serba cepat. Itulah sebabnya saya menyarankan program ShapeWorks untuk membantu anda memenuhi kebutuhan nutrisi anda dan tetap menjaga kesehatan, dan pada saat yang sama membantu anda untuk menurunkan berat badan.

DAMPAK OBESITAS

Tahukah Anda hubungan berat badan dengan jantung?

Angka kejadian kegemukan/obesitas di Indonesia semakin mengalami peningkatan. Obesitas tidak hanya mengakibakan peningkatan jumlah tumpukan lemak, yang terlihat nyata pada perut membuncit, lemak di lengan, paha dan lain-lain. Akan tetapi juga berhubungan dengan penumpukan lemak yang signifikan di dalam dan sekitar jaringan organ yang tidak semestinya, seperti jantung dan pembuluh darah.

Penimbunan lemak di daerah jantung dan pembuluh darah inilah yang menyebabkan meningkatnya risiko pada gangguan jantung, baik penyakit jantung koroner (PJK) maupun gagal jantung pada seseorang yang mengalami obesitas.

Selain itu, obesitas juga banyak dihubungkan dengan gangguan metabolisme lemak sehingga berbagai kondisi gangguan kesehatan yang disebabkan adanya obesitas seringkali meningkatkan risiko PJK.

OBESITAS DAN PENINGKATAN RISIKO GANGGUAN FUNGSI JANTUNG

Obesitas dapat meningkatkan gangguan fungsi jantung melalui beberapa mekanisme:

1. Obesitas dan Peningkatan Beban Kerja Jantung:
Obesitas dikaitkan dengan peningkatan beban kerja jantung yang diakibatkan oleh peningkatan volume darah yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan oksigen dalam tubuh.
2. Obesitas dan Penimbunan Lemak di Jantung:
Obesitas dapat mengakibatkan akumulasi lemak seperti trigliserida dalam sel-sel jantung. Diduga penumpukan trigliserida dalam jumlah besar dapat memicu kerusakan sel-sel jantung serta mengganggu fungsi pemompaan darah oleh jantung
3. Obesitas dan Penimbunan Lemak di Sekitar Pembuluh Darah:
Penimbunan lemak di sekitar pembuluh darah jantung mengakibatkan kekakuan pembuluh darah dan memicu terbentuknya protein-protein yang bersifat 'jahat' sehingga menimbulkan peradangan pembuluh darah jantung, dan pada akhirnya akan mengakibatkan atesoklerosis serta Penyakit Jantung Koroner.
4. Obesitas dan Faktor Risiko Gagal Jantung:
Obesitas dapat memicu tekanan darah tinggi, gangguan lemak dan kencing manis, peningkatan radikal bebas dan peradagangan pembuluh darah jantung, di mana semua faktor ini meningkatkan risiko gagal jantung.
5. Obesitas dan Gangguan Metabolisme Lemak:
Obesitas pada umumnya mengakibatkan gangguan metabolisme lemak atau dislipidemia, ditandai dengan meningkatnya trigliserida, LDL Kolesterol, small dense LDL (partikel LDL yang lebih kecil dan padat) serta menurunnya HDL Kolesterol. Kondisi dislipidemia ini menjadi faktor risiko terjadinya Penyakit Jantung Koroner.

Oleh karena itu, obesitas dengan berbagai konsekuensi dan akibatnya patut diwaspadai dan diatasi. Upaya penurunan berat badan hingga mencapai berat badan optimal merupakan salah satu langkah penting untuk mengatasi obesitas. (Sumber:Prodia.Co.Id)